Selasa, 09 Januari 2018

AUTOMOTIVE ENGINEERING

Transmisi manual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford dengan 4 kecepatan

Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor. Sistem ini menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor). Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.
Tipe transmisi lain yang dikenal adalah transmisi otomatis, transmisi semi-otomatis atau continuously variable transmission (CVT).

Daftar isi

Synchromesh

Synchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan disambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.

Susunan gigi percepatan


Tuas transmisi pada 5 kecepatan pada Mazda Protege.
Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.

Tuas transmisi lantai

Pola Penjelasan
Manual Layout.svg
Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Manual Dogleg.svg
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.

Tuas transmisi di setir


Tuas transmisi pada Setir Saab96
Pola Penjelasan
Manual Layout 3.svg Layout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"
Column4MT.svg Merupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.

Tuas transmisi sepeda motor


Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.
Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan :
            6
         5 ┘
      4 ┘
    3 ┘
  2 ┘
N
1
Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.

Kelebihan dan Keuntungan

Konsumsi bahan bakar

Transmisi manual (M/T) menghubungkan mesin ke transmisi dengan clutch rigid dibandingan dengan konverter torsi pada transmisi otomatis (A/T) atau v-belt pada continuously variable transmission (CVT).[1] Transmisi manual juga tidak membuang energi karena tidak ada pompa hidrolik seperti pada transmisi A/T. Karenanya, mobil dengan transmisi M/T umumnya lebih irit daripada A/T atau CVT; meski begitu perbedaan konsumsi bahan bakar ini sudah agak berkurang berkat munculnya locking torque converter pada transmisi A/T.[2] Perbedaan konsumsi bahan bakar antara M/T dan A/T berkisarr 5-15% tergantung cara mengemudi dan kondisi jalan.[3] Berikutnya, transmisi M/T juga tidak memerlukan pendinginan aktif dan karena mekanisnya lebih sederhana daripada A/T, maka bobotnya lebih ringan daripada mobil dengan transmisi A/T.[2]

Ketahanan dan ongkos perawatan

Ketahanan

Transmisi M/T memiliki sistem mekanikal yang lebih sederhana dengan bagian-bagian yang lebih sedikit daripada A/T. Oleh karena itu, perawatannya pun umumnya lebih mudah dan lebih murah. Selain itu, transmisi M/T tidak memiliki komponen elektrikal, pompa, dan mekanisme pendingin seperti pada transmisi A/T.

Ongkos perawatan

Ongkos perawatan kendaraan manual umumnya lebih murah daripada otomatis. Harga baru kendaraan manual juga lebih murah daripada otomatis.

Pelumasan

Kebanyakan transmisi M/T bergantung pada splash lubrication meskipun beberapa girboks Rover juga memiliki pompa oli.

Performa dan kontrol

Transmisi M/T umumnya lebih banyak menyediakan rasio gigi (gear ratio). Kebanyakan kendaraan memiliki 5 sampai 6 percepatan gigi manual, sedangkan transmisi A/T biasanya hanya 4 gigi. Jumlah gigi yang semakin banyak akan semakin mengefisienkan konsumsi bahan bakar.

Pengereman mesin (Engine brake)

Transmisi A/T tidak memiliki pengereman mesin yang efektif. Hal ini berarti mesin tidak memperlambat mobil secara efektif ketika pengemudi melepas kontrol kecepatannya. Hal ini menyebabkan pengemudi akan banyak menggunakan rem, sehingga rem pada mobil A/T akan lebih cepat aus.

Cara Kerja Transmisi Manual Syncronmesh Pada Mobil

Cara Kerja Transmisi Synchronmesh - Transmisi yang kita kenal berfungsi untuk mengoper gigi dari gigi satu ke gigi seterusnya. Pemindahan gigi ini, dilakukan untuk mengatur tingkat moment serta RPM maksimal yang bisa dicapai oleh output transmisi.

Dalam proses kerjanya, transmisi mengunakan rangkaian beberapa roda gigi yang memiliki diameter berbeda beda. Selengkapnya akan kita bahas pada sistem transmisi syncrhonmesh dibawah.


Prinsip Kerja Transmisi Manual


Prinsip kerja transmisi dipengaruhi oleh dua unit roda gigi, yakni roda gigi input dan roda gigi output. Untuk menghasilkan efek pembesaran moment maka perlu adanya reduksi putaran input. Reduksi ini akan mengurangi putaran dari gigi input namun akan menambah kekuatan puntir pada putaran output.

Jika roda gigi input memiliki diameter yang sama dengan diameter output maka RPM input dan output akan sama, untuk torsinya juga sama antara input dan output.

Jika roda gigi input memiliki diameter lebih kecil misal 1/2 kali lebih kecil maka ini akan mereduksi putaran output. Dimana satu putaran input menghasilkan setengah output. Sehingga RPM output lebih kecil dibandingkan input tapi torsinya lebih besar dibandingkan torsi input.

Kondisi ini banyak digunakan kendaraan ketika berjalan pada jalan menanjak dan saat awal kendaraan berjalan.

Jika roda gigi input lebih besar misal 2 kali lebih besar dibandingkan gigo output maka akan mempercepat putaran pada output. Dimana satu putaran input menghasilkan dua kali putaran output. Sehingga kecepatan output dua kali lebih besar namun torsinya sangat rendah.


Baca juga ; Cara kerja transmisi otomatis pada motor


Komponen Transmisi Tipe Sychronmesh

komponen trasnmisi manual synchronmesh

Bagian-bagian yang penting dalam satu unit transmisi antara lain


  • Input shaft, fungsinya sebagai poros yang terhubung dengan plat kopling untuk menyalurkan tenaga dari mesin.
  • Input Gear, fungsinya menyalurkan tenaga dari poros input ke rangkaian roda gigi transmisi.
  • Counter gear and shaft, berfungsi untuk membagikan putaran input ke beberapa output gear.
  • Output gear, berfungsi sebagai driven gear yang menerima energi putar. Jumlah output gear ini bervariasi bisa tiga atau lima tergantung tingkat kecepatan transmisi.
  • Hub sleeve, berfungsi untuk menghubungkan output gear ke output shaft. Hub sleeve memiliki kemampuan untuk terhubung dan terlepas dengan output gear dengan cepat.
  • Sychronnizer Ring, berfungsi untuk memepercepat dan memperhalus hubungan antara hub sleeve dan output gear.
  • Output shaft, berfungsi menyalurkan energi dari output gear ke poros propeller atau langsung ke differential pada kendaraan FF.
  • Shift Fork, fungsinya untuk mengontrol perpindahan hub sleeve agar bisa terhubung dan terlepas dengan roda gigi.



Cara Perpindahan Gigi Pada Transmisi


Dalam penjelasan dibawah akan dibahas bentuk simple dari transmisi tipe sycronmesh. Jumlah kecepatan hanya dua tingkat, namun jika anda paham penjelasan dibawah maka tingkat percepatan berikutnya bisa dipahami dengan mudah.
Advertisement
1. Saat Mesin Hidup Transmisi N
cara kerja transmisi synchronmesh

Kita anggap kopling dalam keadaan terhubung, maka akan terjadi aliran tenaga dari flywheel melewati kopling masuk ke input shaft transmisi. Kemudian putaran pada input shaft disalurkan ke countrer gear melalui input gear.

Counter gear memiliki beberapa roda gigi, namun semuanya menyatu sehingga RPM pada seluruh roda gigi counter itu sama. Namun berkat diameter roda gigi counter yang berbeda-beda maka akan menghasilkan putaran output gear yang berbeda pula.

Roda gigi counter akan langsung memutar dua buah gigi output, namun roda gigi output ini hanya berputar mengambang karena memang tidak terikat dengan poros output. Sehingga saat posisi netral, dua roda gigi output akan berputar namun poros output tetap diam.

2. Saat Mesin Hidup Transmisi 1

Ketika kita memposisikan tuas transmisi ke posisi 1, maka shift fork akan menggerakan hub sleeve kearah roda gigi output kecepatan satu. Sehingga hubsleeve akan terhubung dengan satu gigi output.

Sehingga akan menimbulkan power flow dari flywheel mesin melalui kopling masuk ke poros input transmisi. Dari input shaft kemudian disalurkan ke counter gear oleh input gear, dan roda gigi counter kecepatan satu akan menggerakan roda gigi output kecepatan satu.

Dari roda gigi output kecepatan satu langsung disalurkan ke hubsleeve, dan karena hub sleeve itu terikat dengan poros output maka putaran dari output gear bisa langsung disalurkan ke output shaft dengan kecepatan yang sama.

Dalam hal ini, kecepatan akan direduksi karena diameter output gear 1 jauh lebih besar dari roda gigi counter gear sebagai gigi pemutar.


Baca pula ; Cara menghitung gear ratio transmisi

2. Saat Mesin Hidup Transmisi 2

Ketika kita pindah tuas transmisi ke posisi 2 maka shift fork akan memindahkan posisi hub sleeve, dari yang tadinya terhubung dengan output gear 1 menjadi terhubung dengan outpout gear 2.

Sehingga akan ada aliran dari mesin masuk ke poros input. Dari input, akan disalurkan ke counter gear melalui input gear. Dan kali i i roda gigi counter 2 yang bertugas menyalurkan tenaga ke roda gigi output 2.

Dari outout gear 2, disalurkan ke hub sleeve menuju output gear sehingga poros output berputar sesuai dengan kecepatan output gear 2.

Dalam hal ini, diameter output gear 2 lebih kecil dibandingkan roda gigi output 1, sehingga nilai reduksinya akan berkurang dan kecatab output akan lebih cepat.

Untuk kecepatan 3 dan seterusnya, maka tinggal menambahkan satu unit gear output dan sebuah hub sleeve dibekakang gigi 1. Sehingga akan ada dua hub sleeve dan dua buah shift fork.


Tutorial Cara Kerja Transmisi